Tuhan,goreskan nada itu padaku ini
aku ingin bernanyi tentang mimpi
sebelum hati tertutup duri
aku ingin bersenandung tentang pagi
bosan ku menulis puisi tanpa arti
termangu di malam hari
meratapi waktu yang takkan kembali
Tuhan,sinari lagi langkah ini
sebelum waktu akan berhenti
aku tak ingin lagi berjalan
berjalan bersama bayangan
bersamanya aku diam
dan yang kulihat hanya kelam
Senin, 29 September 2008
Senin, 08 September 2008
terakhir.kali
aku ingin melihat raut seorang perawan
yang menjelajah laut dengan bayangan
meliha sisi seorang suci
yang terlunta dan mati
teman . . .
kita kehilangan senja di ufuk utara
tak ada lagi cerita
tentang penyair yang mengembara
aku ingin kembali bermimpi
bangunkan aku pagi nanti
aku pergi bukan sendiri
ada jejak suara hati
ada jeritan tangis selubung hati
tawa ini akan kau ingat
dengan senyum ini kita terikat
yang menjelajah laut dengan bayangan
meliha sisi seorang suci
yang terlunta dan mati
teman . . .
kita kehilangan senja di ufuk utara
tak ada lagi cerita
tentang penyair yang mengembara
aku ingin kembali bermimpi
bangunkan aku pagi nanti
aku pergi bukan sendiri
ada jejak suara hati
ada jeritan tangis selubung hati
tawa ini akan kau ingat
dengan senyum ini kita terikat
bayangan retak
akan susah bagiku untuk bernafas
kala jantung berhenti berdetak
sesak dadaku
melihat kepingan itu berserakan
hanya tersenyum mengingat waktu
dan tak terasa senja menarik benangnya
kertas putih adalah saksi
kalau nadi pernah terisi oleh mimpi akan pagi
aku hanya ingin diam
aku hanya ingin bernafas
tanpa jejakmu dalam jaringku
kala jantung berhenti berdetak
sesak dadaku
melihat kepingan itu berserakan
hanya tersenyum mengingat waktu
dan tak terasa senja menarik benangnya
kertas putih adalah saksi
kalau nadi pernah terisi oleh mimpi akan pagi
aku hanya ingin diam
aku hanya ingin bernafas
tanpa jejakmu dalam jaringku
bukan siapa.siapa
selimut hati
hangatkan bintang
tebarkan hangat jiwa yang terbuang
mimpi akan pagi meracuni
berlari seolah tak peduli
sesak!
seakan harga diri hanya ilusi
ada dan tak berbuat apa-apa
langkahku tertatih dan suaraku lirih
terseret diantara lembah
aku menyerah
hangatkan bintang
tebarkan hangat jiwa yang terbuang
mimpi akan pagi meracuni
berlari seolah tak peduli
sesak!
seakan harga diri hanya ilusi
ada dan tak berbuat apa-apa
langkahku tertatih dan suaraku lirih
terseret diantara lembah
aku menyerah
aku.yang sadar
malam terangi hatiku
sepi dan sendiri tenangi langkahku
terjebak antara sesal dan sunyi
aku hampa
mencoba berdusta pada dunia
dan mereka merangkulmu hangat
nyanyian embun pagi sadarkanku
terseok aku mencari kembali
cahaya hati sebuah nurani
sepi dan sendiri tenangi langkahku
terjebak antara sesal dan sunyi
aku hampa
mencoba berdusta pada dunia
dan mereka merangkulmu hangat
nyanyian embun pagi sadarkanku
terseok aku mencari kembali
cahaya hati sebuah nurani
Jumat, 06 Juni 2008
AKU YANG
aku yang terdesak keujung dunia
mengharap hujan di tengah gurun
tertawa
dan tersenyum
itu palsu
aku yang termangu di atas karang
hanya termenung
duduk dan berpikir
aku yang rindu cahaya
terdiam menghadapinya
senyap dan sepi temaniku
aku yang lelah
dan hanya menulis
mengharap hujan di tengah gurun
tertawa
dan tersenyum
itu palsu
aku yang termangu di atas karang
hanya termenung
duduk dan berpikir
aku yang rindu cahaya
terdiam menghadapinya
senyap dan sepi temaniku
aku yang lelah
dan hanya menulis
Selasa, 03 Juni 2008
Pagi Hanya Awal dari Hari
aku benci pagi
tersenyum sok tau menyambutku
ngapain kau ada disitu
dan
aku benci siang
panas menerjang tulang
matahari cepat pulang
kau hanya menghalang
dan
bulan cepat bangun..
bulan
cepat bangun..
bulan
cepat
bangun..
tersenyum sok tau menyambutku
ngapain kau ada disitu
dan
aku benci siang
panas menerjang tulang
matahari cepat pulang
kau hanya menghalang
dan
bulan cepat bangun..
bulan
cepat bangun..
bulan
cepat
bangun..
Langganan:
Postingan (Atom)